5.11.12

[Kajian Post] Analisis Deskriptif Perekonomian Kota Depok


Oleh: Wildan Noor Ramadhan | Staff Kajian Kanopi 2012 | Ilmu Ekonomi 2010


Pendahuluan
Berangkat dari kebingungan topik apa dari tugas Kajian Post minggu ini, akhirnya saya memenuhi keingintahuan Saya mengenai gambaran perekonomian Kota Depok. Yang saya lakukan adalah dengan menganalisis perekonomian secara deskriptif. Cakupan analisis perekonomian secara deskriptif ini difokuskan kepada indikator-indikator makroekonomi Kota Depok.


Profile Ekonomi Depok
1.                 1. Pendapatan Regional, Inflasi, dan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Seperti yang kita tahu, Depok merupakan kota sibuk yang seringkali disebut Kota Penyangga Jakarta. Bahkan saking besarnya pengaruh Jakarta, beberapa orang lupa bahwa Depok bukanlah bagian dari Provinsi DKI Jakarta melainkan Provinsi Jawa Barat. Jika kita melihat dari sisi Pendapatan regional, PDRB perkapita atas dasar harga berlaku tahun 2010 menunjukkan kenaikan 2,37 persen dari tahun sebelumnya, dari Rp. 9.081.790,93 menjadi Rp. 9.296.931,71. Namun sebaliknya PDRB perkapita atas dasar harga konstan terjadi penurunan sebesar 5,15 persen yaitu dari Rp.3.958.177,03 pada tahun 2009 menjadi Rp. 3.754.150,41 pad tahun 2010. Sementara itu, dilihat dari distribusi persentasenya, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor industri merupakan dua sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDRB. Nampaknya, tidak kaget melihat dua sector yang menjadi kontributor terbesar terhadap PDRB Depok, semua itu cukup jelas dalam Pola Perekonomian Kota Depok itu sendiri. Untuk inflasi, Perbandingan regional 
dilakukan dengan daerah-daerah Jawa Barat lainnya. Jika dilihat, data BPS (2011) menunjukan bahwa inflasi kota Depok relatif kecil yakni hanya 2,95% dibanding dengan daerah lainnya. Sejalan dengan inflasi, laju pertumbuhan ekonomi Depok pun menunjukan tren yang cukup Baik. Pada tahun 2009 6,22%, dan megalami sedikit percepatan hinga 2010 pertumbuhan Ekonomi sebesar 6,58%.

1    2.Demografi
  Dalam kurun waktu 10 tahun, penduduk Kota Depok naik sebesar 66,84 persen. Berdasarkandata  BPS Kota Depok, pada tahun 2010 Kota Depok menunjukkan jumlah penduduk Kota Depok sebesar 1.736.565 jiwa, sedangkan hasil Sensus Penduduk 2000 jumlah penduduk Kota Depok sebesar 1.160.791 jiwa. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Depok adalah sebesar 8.670 jiwa per km2. Wilayah paling padat penduduknya adalah kecamatan Cimanggis yang mencapai 1.209 jiwa/km2. Sedangkan daerah dengan kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Limo yang kepadatannya hanya sekitar437 jiwa/km2. Angka kepadatan Cimanggis memang wajar karena disitulah pusat aglomerasi penduduk, dimana merupakan kompleks perumahan penduduk terbesar. Sedang untuk sex ratio, sex ratio penduduk Kota Depok adalah 103, artinya jumlah penduduk laki-laki 3 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan.

1    3. Pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Daerah, untuk gambaran mengenai perkembangan pendidikan adalah dengan melihat kemampuan membaca dan menulis. Pada tahun 2010, penduduk kota Depok yang berusia 10 tahun ke atas dan mampu membaca dan menulis huruf latin sebesar 98,05%. Juga angka partisipasi sekolah yang meningkat dengan lumayan signifikan merupakan indicator membaiknya perkembangan pendidikan di Kota Depok.

Salah satu yang bisa dilihat mengenai pembangunan suatu daerah adalah kualitas penduduknya. Angka IPM 2010 mengalami peningkatan dari 79,09 ke 79,36 pada tahun 2011. Angka harapan hidup yang menigkat pun bisa menjadi indicator naiknya kualitas kesehatan penduduk Depok.

Penutup
Bermodal letak geografis yang berbatasan langsung dengan jakarta, ditambah dengan banyaknya beberapa Universitas di Depok, pembangunan perekonomian Kota Depok dari tahun ke tahun semakin membaik. Kuatnya sector jasa, industri, perdagangan dan restoran sudah menjadi bukti kunci pesatnya kemajuan perekonomian Kota Belimbing ini. Secara deskriptif memang dapat disimpulkan begitu saja, mungkin dengan tools ataupun ekonometrika untuk menganalisis hubungan perekonomian dengan konektivitas daerah lain, dan juga dengan pembangunan manusia dari tahun ke tahun akan bisa lebih komprehensif.

Sumber : BPS Kota Depok 2010 (Daerah Dalam Data)

No comments:

Post a Comment