10.3.10

Sri Mulyani Back To Campus

Sri Mulyani Indrawati, PhD, hari Senin lalu tampak kembali melenggang masuk ke kampus  FEUI. Kehadirannya di kampus makara abu-abu tersebut tentu saja bukan untuk menghadiri rapat pansus dan bukan untuk mengklarifikasi masalah kasus Bank Century yang sudah lewat. Di tengah-tengah kesibukannya sebagai Menteri Keuangan RI, beliau menyempatkan diri untuk memberikan kuliah. Di tahun sebelumnya, setiap semester beliau memang selalu dijadwalkan untuk memberikan kuliah Pengantar Ekonomi 1 dan 2 untuk mahasiswa-mahasiswanya, yang kebanyakan berasal dari program studi S1 Ilmu Ekonomi tingkat satu. Namun, pada kesempatan ini beliau dijadwalkan untuk memberikan kuliah umum dengan tajuk ‘Dinamika Perekonomian Indonesia”. Kuliah umum memang cukup istimewa, mengingat pada kesempatan itu turut hadir pula Dosen FEUI, Guru Besar FEUI dan Dekan FEUI, Firmanzah yang didaulat untuk memberikan sambutan. Mahasiswa yang hadir pun bukan hanya dari program studi S1 Ilmu Ekonomi, melainkan juga dari Akuntansi dan Manajemen dari berbagai angkatan.

Sri Mulyani membuka kuliah umum ini dengan menjelaskan kembali hakikat ilmu ekonomi yang berdasarkan kepada pilihan “choices”. Lalu, beliau pun menyinggung government roles (seperti yang dijalankannya saat ini) yang diibaratkan sebagai referee (wasit) dalam sebuah permainan. Beliau mengaku sengaja memberikan analogi-analogi sederhana untuk menjelaskan kuliahnya agar mudah dipahami.

Selanjutnya, Sri Mulyani memberikan penjelasan tentang empat komponen yang kita gunakan untuk melihat dinamika perekonomian suatu negara, yaitu neraca output, neraca fiskal, neraca pembayaran, dan neraca moneter. Beliau juga menjelaskan posisi Indonesia yang masih berada di jajaran third world countries dan untuk membuat Indonesia menjadi first atau second world countries diperlukan policy yang baik dan membangun institusi yang baik (bukan hanya membanguan secara fisik). Sebagai negara terbuka, perekonomian Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh situasi global dan regional. Lalu, beliau mulai memberikan gambaran dinamika perekonomian Indonesia melalui berbagai grafik dan kurva. Beliau juga sempat menceritakan latar belakang krisis moneter yang melanda Asia Tenggara di tahun 1997-1998.

Sri Mulyani menyelingi kegiatan kuliah umum ini dengan bercerita seputar pengalamannya selama menjabat Menteri Keuangan dan Plt. Menteri Koordinator Perekonomian RI. Beliau sesekali melemparkan guyonan yang menyegarkan dan mengundang gelak tawa. Beliau juga kerap kali memberikan nasehat-nasehat untuk mahasiswanya, termasuk nasehat agar orang tua mereka taat bayar pajak. Beliau berseru “Jangan gadaikan integritas anda!” Beliau sempat pula mengutip ayat dari kitab suci Alquran, Surat Al-Ashr’, yang artinya, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”

Kuliah hampir mendekati penghujung saat slide sudah menampilkan kesimpulan. Setelah selesai mebacakan kesimpulan, Sri Mulyani memberikan kesempatan kepada tiga orang mahasiswa yang hadir untuk mengajukan pertanyaan. Penanya yang paling berkesan adalah Dzulfian Syafrian (IE’08) yang menyampaikan slogan Liverpool, “you’ll never walk alone” kepada Sri Mulyani, yang kemudian ditanggapi beliau dengan ungkapan, “You touched my heart.” Suasana pun menjadi riuh dengan tepuk tangan. Setelah selesai menjawab pertanyaan, beliau pun menutup kuliah umum itu. Pesan penutup dari beliau untuk para mahasiswanya adalah, “Rajin baca, lihat angka, lihat realita.”

Walaupun sempat terjadi kericuhan demonstrasi segelintir kecil mahasiswa yang menolak kedatangan Sri Mulyani, kuliah umum ini akhirnya bisa berjalan lancar.

(Budiono)

No comments:

Post a Comment