3.10.10

Output Penelitian II - Analisa Perilaku Membaca buku ajar dan buku non-ajar Mahasiswa FEUI

Analisa Perilaku Membaca Buku Ajar dan Buku Non-ajar Mahasiswa FEUI
oleh: Divisi Penelitian Kanopi FEUI
Sepanjang semester pendek 2010, divisi penelitian Kanopi melakukan penelitian kedua untuk menganalisa perlakuan membaca mahasiswa FEUI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku membaca buku ajar dan non-ajar mahasiswa FEUI, menganalisis perbedaan waktu membaca antar jenis kelamin dan perbedaan waktu membaca antara angkatan 2007, 2008 dan 2009, menganalisis perbedaan antara waktu membaca buku ajar dengan waktu membaca buku non-ajar dan mengetahui perilaku membaca buku ajar dan non-ajar ketika berhadapan dengan liburan.
Dalam penelitian ini, buku atau bacaan dibagi menjadi dua kategori yaitu buku ajar dan non-ajar. Buku ajar adalah buku materi yang dipakai untuk materi perkuliahan, sedangkan buku non-ajar adalah buku atau bacaan selain yang dikategorikan sebagai buku ajar atau tidak dipakai dalam perkuliahan seperti novel, komik, majalah, dan lainnya. Sedangkan variabel waktu membaca, pada penelitian ini, dibagi menjadi tiga kategori, yaitu sebulan sebelum ujian, seminggu sebelum ujian, dan ketika ujian. Variabel ketika ujian adalah waktu sehari sebelum sampai ujian dimulai. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 156 mahasiswa yang terdiri dari 82 laki-laki dan 72 perempuan dengan jumlah angkatan 2009 sebanyak 51 orang, 2008 sebayak 78 dan 2007 sebanyak 27 orang.
tabel 1
Dalam analisis penelitian ini, ANOVA digunakan sebagai metode untuk melihat perbedaan perilaku waktu membaca mahasiswa FEUI. Hasil analisa menunjukkan bahwa menurut jenis kelamin, variansi perilaku waktu membaca baik buku ajar maupun non-ajar tidak berbeda pada laki-laki dan perempuan (siginifikansi 0.05). Adapun menurut periode waktu, perlakuan membaca mahasiswa saat sebulan dan seminggu sebelum ujian pun tidak berbeda. Namun, rata-rata waktu membaca buku ajar ketika ujian pada masing-masing angkatan berbeda, yang mungkin disebabkan adanya perbedaan tingkat kesulitan materi antar angkatan. Perbedaan waktu membaca antar angkatan 2008 dengan 2009 secara berturut-turut 4,3 dan 6,8 jam per hari. Sedangkan waktu membaca 2007 memiliki standar deviasi 4,2 dari rata-rata waktu membacanya.
Untitled
Pada hari biasa, range rata-rata mahasiswa sebulan sebelum ujian dan seminggu sebelum ujian berturut-turut adalah 0-6 jam per hari dan 0-8 jam per hari. Sedangkan, hubungan positif rata-rata membaca buku-ajar antara sebulan dan seminggu sebelum ujian cukup kuat sebesar 0.65 (sig 0.01). Rata-rata membaca buku ajar seminggu sebelum ujian 0,9 jam per hari, sebulan sebelum ujian 2 jam per hari dan saat ujian mencapai 5,7 jam per harinya dengan range 1-18 jam per harinya. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa FEUI cenderung menyiapkan ujian baru saat menjelang ujian. Preferensi jenis bacaan ajar adalah buku, dengan presentase 36% dan slide presentasi kuliah dengan presentase 30% untuk keperluan perkuliahan.
Grafik A. Preferensi jenis bacaan ajar
grafik A
Sebagian besar (92,9%) motivasi membaca buku ajar adalah untuk memahami materi, dan alasan lainnya adalah karena keingintahuan dan kebutuhan tugas atau ujian. Sementara, hambatan mahasiswa FEUI untuk membaca buku ajar 50,6% adalah karena malas, 43,6% karena sibuk dengan kegiatan lain, dan sisanya kerena tidak suka membaca, lelah, dan materi yang sulit dipahami.
Grafik B. Preferensi sumber mendapatkan buku ajar
grafik b
Dari grafik di atas, terlihat bahwa mahasiswa FEUI memperoleh buku ajar paling sering dari membeli dan meminjam (skor masing-masing 525), lalu menyewa (277), mendownload, memfotokopi dan mendownload (223).
Dari referensi tempat yang biasa dipakai untuk membaca buku ajar, hanya 11,5% dari sampel mahasiswa FEUI membaca di perpustakaan. Sebagian kecil lainnya biasa membaca di ruang keluarga, dan ada pula yang menjawab biasa membaca dimana saja.
tabel 3
Berdasarkan pengolahan data dengan ANOVA disimpulkan bahwa tiap angkatan mempunyai perilaku waktu membaca yang berbeda seminggu sebelum ujian (signifikansi 0.05). Namun tidak ada perbedaan perilaku membaca buku non-ajar yang signifikan pada masing-masing jenis kelamin maupun jurusan. Mahasiswa FEUI memiliki motivasi membaca buku non-ajar untuk mengisi waktu luang (52,6%), keingintahuan (45,5%), dan sisanya dikarenakan suka membaca. Motivasi membaca untuk mengisi waktu tercermin pada kebiasaan mahasiswa FEUI yang lebih sering membaca buku non-ajar di kamar tidur. Sedangkan hambatan membaca buku non-ajar lebih dikarenakan adanya kesibukan lain para mahasiswa. Dalam mengisi waktu luangnya, banyak mahasiswa FEUI membaca koran, majalah dan novel yang biasanya didapat dengan membeli (seperti yang digambarkan grafik C dan D).
Grafik C: jenis bacaan non ajar yang biasa dibaca
grafik c
Grafik D: skor sumber mendapatkan buku non-ajar
grafik d
Grafik E. Preferensi Tema bacaan non-ajar
grafik e
Kemudian, Rata-rata mahasiswa membaca bacaan non-ajar adalah 5 bacaan per minggu dengan maksimal 35 bacaan per minggu. Tema bacaan non-ajar yang paling disukai oleh mahasiswa FEUI adalah ekonomi. Hal ini menjadi sebuah kewajaran karena mahasiswa ingin memperdalam pengetahuan ekonomi. Tema ekonomi, secara berturut-turut, bisnis, motivasi, agama, musik, dan lainnya seperti yang digambarkan oleh grafik E.
Fakta menarik ditemukan pada kedua penjelasan di atas, didukung dengan hasil perhitungan One Sample Test (Tabel 4), bahwa rata-rata waktu membaca bacaan buku ajar lebih sedikit dibandingkan waktu membaca buku non-ajar pada sebulan sebelum ujian.
tabel 4
Setelah melihat reratanya, perbedaan waktu membaca per harinya untuk sebulan sebelum ujian adalah 0,9 jam per hari untuk buku ajar dan 1,7 jam per hari untuk buku non-ajar. Kemudian, saat memasuki seminggu sebelum ujian, rerata membaca buku ajar per harinya meningkat menjadi dua jam dan menurun menjadi 1,4 jam per hari untuk buku non-ajar. Peningkatan waktu membaca buku ajar masih berlanjut, sehari menjelang sampai hari ujian dilaksanakan, hingga menjadi 5,7 jam per harinya dan penurunan waktu membaca buku non-ajar hingga 0,6 jam/hari. Dari fakta tersebut, terlihat bahwa mahasiswa FEUI mulai mengurangi waktu membaca buku non-ajar dan menambahkan waktu baca buku ajar pada saat seminggu sebelum ujian.
Sebelumnya telah dibahas fakta menarik mengenai waktu membaca buku ajar dan non-ajar ketika berhadapan dengan ujian. Fakta menarik lainnya dapat ditemukan analisis waktu membaca saat liburan.
tabel 5
Saat liburan, kegiatan membaca buku ajar mahasiswa FEUI cenderung berkurang (86,5%), hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Alasan yang paling utama adalah karena tidak ada tuntutan untuk membaca (53,7% dari sampel) kemudian malas, banyak kegiatan lain, ingin istirahat, dan lainnya. Penurunan waktu membaca mungkin dikarenakan opportunity cost membaca buku ajar, sebagian mahasiswa FEUI, meningkat di saat liburan. Mahasiswa FEUI biasanya mengganti kegiatan membaca buku ajar mereka dengan berkumpul bersama keluarga (35,3%), berkumpul bersama teman (20,9%), bermain (27,3%), berorganisasi dan mengurus kepanitiaan yang diikutinya (12.9%) sisanya menjawab untuk berolahraga, membaca buku non-ajar dan lainnya. Hanya 6,4% atau 10 dari 156 mahasiswa menjawab intensitas membaca buku ajar bertambah. Alasan bertambahnya disebabkan adanya keinginan menambah pengetahuan, suka membaca, dan banyak waktu senggang.
tabel 6
Berkebalikan dengan waktu membaca buku ajar, kegiatan waktu membaca buku non-ajar saat liburan cenderung bertambah pada mahasiswa FEUI. Alasan mahasiswa diantaranya untuk mengisi waktu luang, memperluas pengetahuan dan hobi membaca. Beberapa mahasiswa lain (8,3%) intensitas membacanya berkurang saat liburan. Alasannya karena malas, banyak kegiatan lain dan tidak ada tuntutan untuk membaca.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan waktu membaca buku ajar, ketika ujian, terdapat pada angkatan 2008 dan 2009, dan tidak ada perbedaan waktu membaca yang signifikan pada laki-laki dan perempuan. Pola waktu membaca buku ajar dengan non-ajar pun berbeda, ketika menjelang ujian rerata waktu membaca buku ajar meningkat, sedangkan pola waktu membaca buku non-ajar berkurang menjelang dan saat ujian. Kemudian, saat liburan, intensitas membaca buku ajar biasanya berkurang, berkebalikan dengan intensitas membaca buku non-ajar yang cenderung meningkat.

1 comment:

  1. Anonymous3/10/10 18:17

    terima kasih atas kerja keras keluarga penelitian kanopi-qw...terutama fance yg menjadi PJ penelitian dua

    semangat terus yaa....good job... =)

    untuk PIN terima kasih banyak bantuan dan kerja samanya...

    ReplyDelete