6.4.12

Economic Speak Up: BBM Show

Economic Speak Up adalah program kerja Biro Hubungan Luar Kanopi FEUI yang bertujuan untuk menyuarakan pendapat dan opini mahasiswa Ilmu Ekonomi FEUI dalam acara-acara diskusi publik.

15 Maret 2012, Biro Hubungan Luar Kanopi FEUI diundang untuk berpartisipasi dalam shooting perdana BBM Show Indosiar, yang merupakan format baru dari Republik BBM. Dengan tagline “Benar-Benar Memberi Solusi”, acara ini tidak berisi perdebatan tetapi juga solusi dari permasalahan yang diangkat. Topik kali ini adalah solusi apa yang bisa diberikan untuk membantu rakyat ketika harga BBM naik.


Pembawa acara kali ini adalah MC senior Denny Chandra dan panelisnya terdiri dari Ucup Kelik, Effendy Ghazali, dan Isa Perez. Selain itu ada juga juru bantah yang mempunyai julukan Cak Lontong dan ada perwakilan dari DPR yaitu Bapak Sutan Bathoegana. Selain itu ada juga 3 soluser yang memberikan solusi menurut pendapat mereka pribadi. Namun karena para soluser ini memiliki background pelawak, solusi yang berikan lebih ke lucu-lucuan saja. Para soluser pada acara itu adalah Fery Ardiansyah, Magdalena, dan Bedu. Acara semakin meriah karena ada bintang tamu girlband pendatang baru yang bernama FoxyGirls.

Acara berjalan dengan lancar, sesekali panelis memberikan lelucon ringan yang membuat penonton tergelak. Solusi serta tanggapan yang serius sering kali diucapakan oleh bapak panelis Effendy Ghazali. Mahasiswa pertama yang diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya adalah mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta Jurusan Agama Islam. Wakil dari Universitas Negeri Jakarta mengatakan bahwa seharusnya pemerintah mengurangi seminar-seminar politik dan studi banding ke luar negeri. Karena menurut mereka dana tersebut lebih baik di salurkan untuk rakyat.

Selanjutnya perwakilan dari Kanopi FEUI, Samuel Nursamsu sebagai Ketua Umum Kanopi FEUI 2012 memberikan pendapat dan solusinya tentang kenaikan BBM. Kanopi FEUI mendukung pembatasan subsidi BBM dengan alasan memberatkan APBN dan pemberian subsidi ini salah sasaran. Menurut studi yang pernah di lakukan 70% penikmat subsidi BBM adalah orang kaya dan hanya 6% orang miskin yang menikmatinya. Solusi yang ditawarkan adalah lebih baik dana untuk subsidi BBM dialokasikan untuk bantuan tunai lansung (BLT), kredit usaha rakyat, dan pembangunan infrastruktur.

Bapak Sutan Bathoegana memaparkan bahwa setiap kenaikan minyak dunia sebesar 1$ US per barel negara akan menanggunng kerugian sebesar 3 triliyun. Beliau juga mengungkapkan bahwa negara yang terlalu banyak meberikan subsidi itu negara yang tidak sehat. Sementara perwakilan dari 2 universitas lain mengatakan hal yang hampir sama. Mereka meminta kepastian dari pemerintah bahwa dana subsidi yang dicabut ini apakah akan dialokasikan dengan baik dan sampai ke tangan yang membutuhkan atau malah membuka peluang baru untuk dikorupsi.

Di akhir acara, Joko Widodo muncul sebagai bintang tamu acara BBM Show. Beliau pun memaparkan sepak terjangnya dalam membantu rakyat miskin di Surakarta dalam memecahkan masalahnya terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Beliau memiliki program kartu miskin untuk warganya, kartu ini merupakan kartu yang bisa di-update setiap tahunnya dan sudah 4 tahun berjalan di Surakata. Sejauh ini program tersebut berjalan lancar karena adanya kunjung langsung ke lapangan untuk melakukan verifikasi agar database kota Surakarta benar-benar valid dan dapat dipertanggung-jawabkan. Semoga hasil kerja keras Bapak Joko Widodo bisa ditiru oleh pemimpin-pemimpin bangsa lainnya.

Keseluruhan acara berlangsung sekitar 2,5 jam lamanya. Karena ada beberapa kesalahan pada MC dan pada staff sehingga ada beberapa scene yang perlu di ulang. Hal ini dapat dimaklumi karena hari itu adalah shooting perdana untuk acara BBM Show.

No comments:

Post a Comment