27.11.12

[Kajian Post] Football; play, see, enjoy, or business?

Andi William | Trainee Divisi Kajian Kanopi 2012 | Ilmu Ekonomi 2012


Sepakbola, tidak dipungkiri lagi bahwa olahraga yang ditemukan di inggris di tahun 1880an ini ialah olahraga paling populer di dunia, bahkan menjadi gaya hidup bagi masyarakat tertentu. Olahraga yang dapat menjangkau dan digemari masyarakat dari golongan bawah sampai golongan konglomerat ini seakan-akan menjadi perbincangan dan fenomena yang tiada habisnya. Di media-media pemberitaan mengenai sepakbola selalu memiliki tempat khusus dengan edisi tersendiri dibandingkan dengan olahraga lainnya. Namun, hal ini justru menjadi wadah bisnis yang sangat menjanjikan untuk kalangan pebisnis, dan semenjak bertahun-tahun yang lalu hingga kini, bisnis sepakbola menjadi aktivitas bisnis yang sangat besar. Terutama untuk sepakbola eropa yang menjadi event sepakbola terbesar di dunia. Akan tetapi, akhir-akhir ini krisis ekonomi yang melanda eropa membuat berbagai pertanyaan dari berbagai kalangan. Seperti, apakah kompetisi sepakbola eropa akan turut terkena dampaknya? Sekali-kali tidak, ternyata sepakbola menjadi suatu senyuman dan hiburan dalam kemurungan ekonomi yang melanda benua biru tersebut.


Sepakbola eropa menjadi begitu populer dengan pemain-pemain dan klub-klub besar di dalamnya. Dan di tahun 2012. Bertepatan dengan digelarnya EURO 2012, suatu kompetisi sepakbola negara-negara eropa dan disaat yang sama, di eropa sedang terjadi krisis yang melanda banyak negara-negara di eropa, spanyol yang menjadi unggulan serta juara bertahan, italia yang menjuarai piala dunia 2006 , lalu yunani yang menjuarai piala eropa tahun 2004 menjadi permbicaraan yang hangat di kompetisi itu, dikarenakan ketiga yang kebetulan memiliki kemiripan, sama-sama dililit krisis bersama-sama Irlandia, Portugal dan beberapa negara eropa lainnya. Inilah sesungguhnya Piala Eropa yang memberikan panggung parade buat para pesakitan, piala eropa yang hingar bingar tetapi ironisnya sebagian pesertanya tertatih-tatih secara ekonomis.

Imbal hasil obligasi mereka untuk tenor 10 tahun yang seringkali dijadikan indikator risiko sebuah negara telah menyeruak naik, beberapa diantaranya mengalami tingkat tertinggi sepanjang sejarah, Spanyol misalnya mencatat hampir 7% , bandingkan dengan Indonesia yang berada di kisaran 5%. Italia menjadi salah satu debtor terbesar di Eropa bahkan utang pemerintah Yunani telah melambung jauh mendekati 2 kali dari GDP Negara tersebut. Hanya dalam waktu 5 tahun hutang Irlandia telah membumbung dari 60% GDP menjadi 120% GDP. Semua negara ini telah mengalami penurunan rating surat hutang yang signifikan. Pasar modal di ke negara-negara ini sudah sedemikian anjloknya, tak kurang bearish sangat dalam, bahkan sampai 90% dalam kasus Yunani. Tidak hanya itu saja krisis keuangan ini sudah mulai menyentuh sektor real dengan ditandai dengan tingkat tingkat pengangguran mencapai titik tertinggi, paling tidak rata-rata 15% dengan Spanyol menjadi pemuncaknya dengan 25%. Krisis hulu hilir ini menjadi wajah muram Eropa saat itu.

Unik nya lagi, dengan spanyol yang menjadi juara, seakan-akan hal itu membawa rakyat spanyol melupakan sejenak kerisauan dan krisis yang mereka alami sejenak untuk merasakan euforia kemenangan di piala eropa.

Disamping negara, terdapat Klub yang menjadi sebuah unit bisnis, Suatu bisnis pada prinsipnya bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Pelaporan keuntungan ini biasanya dilakukan sekali dalam setahun. Dalam dunia sepakbola masa kini, klub-klub besar kerap menjadi perhatian banyak pihak. Pada periode pencatatan musim 2010/2011, dilaporkan bahwa klub terkaya di dunia adalah Manchester United. Menurut versi majalah Forbes, Manchester United kekayaan klub sebesar US$ 2,235 Miliar (1,396 Miliar Euro). Posisi kedua dipegang Real Madrid dengan kekayaan sebesar US$ 1,877 Miliar (1,17 Miliar Euro), dan posisi ketiga ditempati Barcelona dengan kekayaan US$ 1,307 Miliar (816 juta Euro).

Namun klub terkaya ternyata bukan klub yang memiliki pendapatan terbesar. Menurut laporan keuangan yang dirilis Deloitte menempatkan Real Madrid sebagai klub yang memperoleh pendapatan terbesar di dunia pada musim 2010/2011. Pendapatan yang diraih Real Madrid sebesar 479,5 juta Euro. Ini adalah tahun ketujuh secara berturut-turut Real Madrid memuncaki daftar klub dengan pendapatan terbesar di dunia. Dari situs resminya, Real Madrid memperoleh pendapatan bersumber dari hak siar televisi (38 persen), pemasaran (36 persen), dan penjualan tiket dan pemanfaatan Stadion Santiago Bernabeu (26 persen). Pada urutan kedua, klub yang memperoleh pendapatan terbesar adalah Barcelona. Klub ini menghasilkan pendapatan sebesar 450,7 juta Euro sepanjang musim 2010/2011. Walaupun kedua klub ini berada di spanyol dimana terdapat krisis, akan tetapi pendapatan mereka seakan tidak terpengaruhi akan krisis tersebut Sementara, Manchester United berada diperingkat ketiga sebesar 367 juta Euro. Peringkat keempat dan kelima adalah Bayern Munich dan Arsenal.

Dari klub-klub tersebut dan juga klub-klub besar lainnya di eropa, peluang bisnis sangatlah besar. Seperti:

- Media

dalam sepakbola akhir-akhir ini, bahkan jadwal pertandingan pun diatur oleh media, agar para penonton televisi dapat menonton dua pertandingan yang besar di waktu yang berbeda, dan alasan-alasan lainnya, seperti diwaktu dimana pemirsa televisi memiliki waktu kosong dan dapat menonton pertandingan tersebut, misalnya di akhir pekan. Lalu sebagai penyedia informasi, para pendukung dan penikmat sepakbola akan sangat membutuhkan informasi terbaru mengenai dunia sepakbola dan klub yang didukungnya. Dan bahkan untuk koran tertentu, ada informasi yang mngkhususkan mengenai sepakbola, begitu juga media-media berita di internet.

- Penjualan tiket dan pemanfaatan stadion
penggemar sepakbola tidak akan memusingkan untuk membeli harga tiket suatu pertandingan klub yang didukungnya atau pertandingan dua tim yang besar atau adanya suatu event yang besar, baik sepakbola maupun event lainnya. Karena stadion sepakbola yang kapasitasnya besar dapat juga dimanfaatkan untuk konser dan kegiatan-kegiatan lainnya.

- Brand image dan sponsor
seperti yang dilakukan pertamina baru-baru ini, pertamina membuat langkah untuk memperkuat brand image-nya dipasar internasional dengan menjadi sponsor AC Milan, salah satu klub lagendaris yang berasal dari italia, dan ternyata tidak hanya dilakukan oleh pertamina, sebelumnhya juga sudah dilakukan oleh Garuda indonesia yang memanfaatkan pesan berjalan pada stadion anfield liverpool. Lalu perusaaan-perusahaan besar di dunia berlomba memasang produk mereka pada klub bola tertentu dan dipasangkan pada jersey yang dipakai sehingga disaksikan oleh masyarakat di seluruh dunia, meskipun untuk itu mereka harus membayar bayaran yang sangat tinggi, sebagai contoh, perusahaan besar seperti AON rela membayar 80 juta pounsterling untuk menempelkan logonya pada jersey klub sepakbola dunia Manchester United.

- Penjualan merchendise dan jersey klub sepakbola
bagi para supporter sepakbola, merchendise dan jersey adalah sebagai identitas mereka sebagai pendukung klub tertentu, sehingga pengggemar klub sepakbola tidak akan segan untuk membayar mahal demi mendapatkan apa yang mereka sukai.

- Penjualan alat bermain sepakbola

suatu brand olahraga tertentu akan menentukan beberapa pemainnya sebagai ikon dan meng-endorse pemain tersebut untuk merek alat bermain tertentu, seperti sepatu. Dan mendongkrak pembelian sepatu tersebut.

- Judi

Walaupun hal ini ilegal, praktik perjudian baik dari hasil ataupun score pertandingan sangat marak terjadi. Terutama untuk pertandingan atau kompetisi tertentu yang sangat marak terjadi. Terutama untuk pertandingan atau kompetisi tertentu yang sangat besar seperti piala dunia atau liga champions. Bahkan praktik perjudian ini sangat marak di internet bahkan di pertandingan klub-klub kecil, perjudiaan tetap ada.

Dengan demikian, sepakbola sebagai olahraga paling populer, disamping menjadi hobi untuk mayoritas masyarakat dunia, baik untuk dimainkan, dinikmati, dan disaksikan. Sekarang ini menjadi suatu instrumen bisnis yang besar dan dikenal sebagai industri sepakbola.





No comments:

Post a Comment