20.11.12

[Kajian Post] Iklim Investasi Indonesia Hari Ini

Oleh : Dwinia Emil | Trainee Divisi Kajian Kanopi 2012 | Ilmu Ekonomi 2012


Melalui situs resminya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi dari proyek penanaman modal in total sebanyak Rp81,8 Triliun pada Triwulan III-2012. Total tersebut diakumulasi dari nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp25,2 Triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp56,6 Triliun di periode Juli-September tersebut. Sebelumnya, diketahui bahwa realisasi investasi in total pada Triwulan III-2011 hanya sebesar Rp65,4 Triliun dengan rincian jumlah PMDN sebesar Rp19,0 Triliun dan jumlah PMA sebanyak Rp46,4 Triliun. Secara singkat dapat dikatakan bahwa telah terjadi peningkatan fantastis di bursa modal investasi di tanah air belum lama ini (Juli hingga September 2012). Ya, sebutan Indonesia sebagai “the darling of investors” sejak lama telah menjadi rahasia publik dan pun masih berlaku hingga hari ini.


Potensi aliran dana asing/Foreign Direct Investment(FDI) hingga akhir tahun diperkirakan akan tetap lancar bahkan cenderung meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh iklim investasi Indonesia yang sehat serta kondisi pertumbuhannya yang positif; jelas bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang selalu mencatatkan pertumbuhan positif di tengah krisis ekonomi dunia. Simak realisasi investasi PMA sepanjang Januari-Juni 2012. Pada kuartal I-2012, telah dicapai angka Rp51,5 Triliun dan pada kuartal II-2012 dicapai investasi sebesar Rp56,1 Triliun. Setelah di total bersama, maka jumlah investasi asing hingga kuartal III-2012 kini mencapai angka Rp164,2 Triliun; lagi-lagi merupakan angka yang cukup fantastis, dan boleh jadi disebut rekor tertinggi sepanjang sejarah. Menunggu hasil ‘rapor’ kuartal keempat Kepala BKPM M Chatib Basri, melalui artikel Kompas (27/08/12), mengaku optimis realisasi PMA bisa mencapai 20 miliar dollar AS per akhir tahun. Hal ini bukan khayalan belaka sebab perusahaan-perusahaan besar seperti Toyota misalnya, siap menanamkan investasi hingga sebesar Rp13 Triliun, dan investasi serupa diproyeksikan terbuka untuk terlaksana hingga beberapa tahun mendatang.

Kendati demikian, BKPM menyadari bahwa iklim investasi Indonesia yang semakin ramah dan disukai tersebut justru secara bersamaan mendorong peningkatan impor. Hal ini terjadi akibat kebutuhan pelaksanaan realisasi investasi berupa impor barang modal secara konstan (barang-barang modal tersebut masih harus di impor). Untuk itu, BKPM saat ini mencoba menjaring investor-investor yang akan banyak menggunakan bahan baku domestik. Selain itu, hal lain yang dilakukan pemerintah adalah melakukan depresiasi rupiah. Meski bukan wewenang BKPM, namun kebijakan tersebut akan mendorong ekspor, menekan impor, dan juga mengurangi repatriasi profit.1 Cara-cara tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi tekanan impor bahan modal dan bahan baku serta mendorong ekspor secara pasti.

Demikian kondisi iklim investasi di Indonesia pada triwulan III-2012 terpaparkan dan iklim investasi pada triwulan IV-2012 terproyeksikan secara sederhana. Pemerintah mengharapkan aliran dana asing ke pasar modal Indonesia akan terus masuk seiring ekspektasi ekonomi domestik yang positif. Pun di dambakan pencapaian target investasi sebesar Rp238 Triliun di penghujung tahun.2

No comments:

Post a Comment