13.2.10

Liputan Dialog Ekonomi “Diskusi Kasus Century dalam Perspektif Akademik” Kanopi FEUI


Selasa, 9 Februari 2010, Kajian Ekonomi dan Pembangunan Indonesia (Kanopi) FEUI menyelenggarakan sebuah acara dialog ekonomi bertajuk “Diskusi Kasus Century dalam Perspektif Akademik.” Acara ini dihadiri lebih dari 60 orang peserta dari berbagai kalangan, diantaranya adalah perwakilan dari mahasiswa ilmu ekonomi IPB yang tergabung dalam organisasi Hipotesa, mahasiswa ilmu ekonomi dari UNS dan UGM, serta turut hadir pula dosen FEUI dan FISIP UI, dan perwakilan BEM UI. Acara ini dimulai pada pukul 14.10 WIB, yang dibuka dengan sambutan dari Dara Andhika, Ketua Umum Kanopi FEUI, yang intinya menyatakan bahwa selama ini mahasiswa hanya mendapatkan informasi yang dipolitisasi terkait kasus bail-out Bank Century sehingga mahasiswa harus mengkaji masalah ini agar mendapatkan informasi yang benar mengenai masalah ini. Setelah itu, giliran Bapak Suahasil Nazara, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEUI untuk memberikan sambutan. Beliau memberikan apresiasi kepada kegiatan pertama Kanopi FEUI di periode kepengurusan 2010 ini yang sekaligus merupakan acara pertama di lingkungan kampus FEUI yang membahas kasus Bank Century. Beliau juga memuji Kanopi yang telah memiliki inisiatif yang sangat baik untuk mengadakan acara ini dan harus diteruskan. Bapak Suahasil juga sempat mengungkapkan kegalauannya mengenai peran teknokrat dalam proses pengambilan keputusan. Beliau menegaskan posisi teknokrat yang berbasis teori dan jangan lepaskan itu.
Diskusi yang dimoderatori langsung oleh Kepala Divisi Kajian Kanopi 2010, Donny H.P. Pasaribu itu diawali dengan presentasi dari Bapak Faisal Basri dalam kapasitasnya sebagai pengamat ekonomi. Ekonom yang sempat dipanggil Pansus Century terkait itu pun mengaku capek batin berbicara mengenai Kasus Century. Namun, dalam kesempatan ini beliau ingin memberikan perspektif berbeda mengenai kasus ini. Beliau menyampaikan narasi singkat mengenai asal mula kasus Bank Century. Keputusan untuk menyelamatkan Bank Century telah disetujui dan para pengamat pun sepakat tentang keadaan genting yang mengancam perekonomian Indonesia saat itu. Namun, setelah berlangsungnya Pemilu Legislatif 2009, sekitar bulan April-Mei muncul tuduhan bahwa Partai Demokrat menerima dana dari Bank Century. Tuduhan itu terus dipolitisasi dan menyasar kepada Boediono dan Sri Mulyani. Hal ini mengusik rasa keadilan karena ada ilmu yang dikriminalisasi. Selanjutnya, Faisal Basri, yang sampai saat ini masih aktif mengajar sebagai dosen mata kuliah Ekonomi Politik (Ekpol) dan Sejarah dan Kelembagaan dan Pemikiran Ekonomi (SKPE) di FEUI, memberikan analogi yang cukup menggelitik mengenai kasus ini. Beliau mengibaratkan seseorang yang sudah memilih seorang istri baru, tidak boleh lagi berpikir bahwa ia akan lebih bahagia jika tetap memilih istri lama. Kembali ke konteks akademik, beliau menjelaskan seberapa genting keadaan perekonomian Indonesia saat itu yang digambarkan grafik pergerakan IHK, Indeks Sentimen Bisnis, dan Banking Pressure Index yang kondisinya mirip kondisi di tahun 1998. Bapak Faisal Basri juga menyatakan bahwa isu angket utamanya adalah mengenai aliran dana namun sampai saat ini, DPR tidak melakukan penelusuran audit forensik.
Pembicara selanjutnya adalah Aman Santosa yang mewakili Bank Indonesia yang menyampaikan presentasi bertajuk “Quo Vadis Penyelamatan Bank Century.” Setelah itu, dilanjutkan presentasi dari Dr. Dian Puji N. Simatupang, SH, MH yang membahas kasus ini dari sudut pandang hukum keuangan. Setelah penyampaian materi dari ketiga pembicara, sesi tanya jawab pun dibuka dan memancing peserta untuk mendiskusikan permasalahan ini dalam perspektif akademik seperti yang sudah disampaikan para pembicara. Antusiasme peserta patut mendapat pujian karena pertanyaan-pertanyaan mereka mengenai kasus ini cukup kritis dan mereka pun kukuh dengan pendapat mereka. Acara ditutup sekitar pukul 17.00 WIB. Adapun kesimpulan beserta review yang lebih lengkap dari diskusi ini akan disusun menjadi sebuah output berupa esai yang disusun oleh Divisi Kajian Kanopi FEUI dan selanjutnya akan dipublikasikan ke masyarakat luas, khususnya mahasiswa.
Setelah acara berakhir, kami sempat mewawancarai peserta untuk mengetahui tanggapan mereka mengenai kasus bail-out Bank Century dan acara diskusi ini. Berikut ini hasil wawancara kami.

Joko Tirto Raharjo
(Economic Expert, Embassy of the Republic of Poland)

Bagaimana pendapat anda mengenai kasus bail-out Bank Century?
Menurut saya informasi tentang Bank Century sangat terdistorsi, jadi publik itu banyak yang tidak mengetahui esensi dari kasus itu dan hanya mengikuti cuplikan-cuplikan dari media yg terkadang misleading.
Kalau menurut pendapat saya pribadi, saya setuju dengan adanya bail-out. Bail-out itu dari sisi substansi, dia memenuhi semua prasyarat kebijakan untuk mencegah krisis, dari segi proses pengambilan kebijakan, dia diambil dengan sangat transparan dan dengan proses-proses good governance. Jadi, sebenarnya tidak ada masalah apapun.

Bagaimana pendapat anda tentang acara ini?
Acara bagus sekali, terima kasih untuk Kanopi. It's good start-lah untuk Kanopi. Ini 'kan periode baru 'kan? Baguslah, kemungkinan semakin meningkat kuantitas dan kualitas acaranya dan penyelenggaran acaranya.

Apa pesan dan kesan anda untuk Kanopi FEUI yang kini tengah memasuki masa kepengurusan 2010?
Kanopi jangan jadi organisasi yang biasa-biasa saja. Jadi dia mesti berani mengambil sikap, terus lebih tampil ke luar baik itu lingkungan FE, lingkungan UI, pergaulan di lingkungan luar bisa diperluas. Berani dan tidak melupakan jadi diri sebagai calon intelektual

Nindy Abdiella
(Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEM IPB, Angkatan 2007/Ketua Hipotesa IPB 2009-2010)

Bagaimana pendapat anda mengenai kasus bail-out Bank Century?
Kasus Bank Century itu sudah rumit banget, bisa dibilang itu sudah kayak kasus turun menurun jadi itu memang harus dari akarnya, kalau saya secara pribadi, secara saya bisa mengotoriterkan SBY turun, saya suruh turun.

Bagaimana pendapat anda tentang acara ini?
OK-lah, perjamuannya bagus.

Apa pesan dan kesan anda untuk Kanopi FEUI yang kini tengah memasuki masa kepengurusan 2010?
Dari Hipotesa-nya sendiri, saya pengen Kanopi dan Hipotesa itu tidak melepaskan keep contact-nya karena saya harap proker Kanopi juga berkaitan dengan proker Hipotesa dan saya harap bisa bekerja bareng lah. Kalau lihat Kanopi, selain hebat mencari dana, anaknya kreatif mengadakan acara seperti seminar-seminar.

Martha Safitri
(Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEUI, Angkatan 2006/ Ketua Kanopi FEUI 2009)

Bagaimana pendapat anda mengenai kasus bail-out Bank Century?
Setuju bahwa Bank Century memiliki dampak sistemik dan akan memiliki dampak besar jika tidak di-bail-out.

Bagaimana pendapat anda tentang acara ini?
Bagus sekali. Kanopi keren banget. Salut ada sebuah organisasi yang memberi info-info dan pembelajaran untuk kasus ini. Pembicaranya proper.

Apa pesan dan kesan anda untuk Kanopi FEUI yang kini tengah memasuki masa kepengurusan 2010?
Harus lebih berani dan bisa memberi pembelajaran.

5 comments: