7.11.12

[Kajian Post] Cengkeh di Indonesia

Oleh: Tifani P. S. | Trainee Divisi Kajian Kanopi 2012 | Ilmu Ekonomi 2012 


Cengkeh adalah salah satu bahan pokok dalam produksi rokok. Sampai dengan tahun 2009, Indonesia merupakan Negara penghasil cengkeh terbesar di dunia. Walau pun pada masa orde baru, yakni tahun 1990-an sempat terjadi penurunan harga cengkeh secara drastis yang sangat mempengaruhi produksi cengkeh Indonesia.

Pada masa orde baru, didirikan sebuah lembaga BPPC (Badan Penyangga Produksi Cengkeh) yang dipimpin oleh Tommy Soeharto. Tata niaga dari BPPC ini telah mengakibatkan penurunan produksi cengkeh dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh harga cengkeh yang turun hingga Rp.2000/kg. Hal ini tentunya merugikan para petani cengkeh yang biaya produksi dan hasil yang didapat tidak sebanding. Maka dari itu lahan yang tadinya dipakai untuk menanam cengkeh - pun dialihkan ke produksi lain. Disinilah permulaan merosotnya lahan cengkeh hingga hanya tesisa 20% nya. 

Meskipun sekarang BPPC telah dibubarkan dan Tommy Soeharto di adili, efek yang telah merugikan banyak petani cengkeh itu masih terasa sampai 20 tahun kemudian. Jumlah produksi cengkeh kita yang terus menerus berkurang tidak bias memenuhi kebutuhan cengkeh untuk rokok dalam negeri maupun luar negeri. Ganti rugi yang diberikan oleh Tommy Soeharto sebesar Rp. 769 miliar mungkin tidak akan bias menggantikan kerugian yang akan kita rasakan sampai kedepannya. Hal ini dikarenakan kesalahannya dalam membuat kebijakan sebagai pemimpin BPPC yang merugikan banyak petani cengkeh menyebabkan para petani enggan untuk kembali memproduksi cengkeh. PPCI (Persatuan Petani Cengkeh Indonesia) memperkirakan sejak dibubarkan tahun 1998 masih ada dana sekitar 1,8 triliun dilembaga itu.

Dengan adanya usaha pemerintah untuk membubarkan BPPC agar para petani kembali bersemangat menanam cengkeh, produksi cengkeh di Indonesia mungkin sedikit demi sedikit akan terus meningkat. Baru – baru ini harga cengkeh di Indonesia masih fluktuatif dan harganya belum maksimal. Hal ini menyebabkan banyak petani cengkeh menimbun hasil produksinya untuk dijual pada akhirnya meningkat demi- sedikit. Tetapi hingga sekarang, kesejahteraan petani cengkeh mungkin masih kurang dibandingkan dengan petani padi. Di beberapa daerah, para petani padi ditanggung oleh pemerintah, namun tidak dengan para petani cengkeh.

Dikhawatirkan kalau kejadian pada tahun 1990an akan terulang kembali. Seharusnya, pemerintah telah belajar dari pengalaman dan mulai memperhatikan pertanian cengkeh karena produk yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi di Indonesia

No comments:

Post a Comment